Minggu, 12 Desember 2010

Matahari dan kehancuran bumi dalam perspektif empirik dan sufistik

Baru-baru ini sebuah calon bintang raksasa dengan massa jauh lebih besar dibanding Matahari di tata surya ini sedang tumbuh dalam sebuah gelembung gas. Gambar embrio bintang tersebut terekam oleh teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA).

Berita luar angkasa dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru karena jika di perhatikan dan di teliti untuk ukuran jika sudah terbentuk nanti bisa saja besar nya akan melebihi matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita.

Matahari itu sendiri adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

Dalam hal ini, para peneliti yakin bahwa peristiwa kehancuran massal di Bumi terjadi secara reguler, teratur seperti jarum jam berputar. Begitulah temuan para ilmuwan dari Universitas Kansas dan Smithsonian Institute di Amerika Serikat setelah mereka memetakan semua armagedon sejak 600 juta tahun yang lalu. Astrofisikawan dari Universitas Kansas, Dr. Adrian Melott, dan palaeontologis dari Smithsonian Institute, Dr. Richard Bambach, mengungkapkan dalam kurun waktu itu kiamat di Bumi terjadi setidaknya tiap 27 juta tahun sekali.

Dan penyebab kiamat mendatang, menurut para peneliti itu, ternyata bukanlah pemanasan global. Planet kita selalu melintasi hujan komet tiap 27 juta tahun, dan ternyata sangatlah jarang Bumi berhasil lolos dengan selamat. Selama 20 kali melewati cobaan maut itu, Bumi hanya berhasil lolos dari lubang jarum dan mempertahankan sebagian besar organisma biologis yang hidup di atasnya, sebanyak enam kali saja, yang paling terkenal adalah bencana dahsyat 65 juta tahun lalu, saat asteroid selebar 15 kilometer menghantam Bumi--di titik yang sekarang merupakan wilayah Meksiko dengan kekuatan miliaran kali bom atom dan lalu menyapu habis Dinosaurus dari muka Bumi.


Lebih celaka lagi, periode putaran kiamat ini tak akurat betul. Terkadang, asteroid-asteroid menghantam semua makhluk hidup di muka bumi, 10 juta tahun lebih cepat dari yang semestinya. Menyangkut Nemesis, bintang kembar gelap dari matahari. Selama ini, Nemesis selalu dituding jadi biang keladi. Teori umumnya begini adalah tiap 27 juta tahun sekali, Nemesis melintasi sabuk raksasa debu dan es yang disebut awan Oort, dan gara-gara itu lalu melontarkan komet-komet ke Bumi.
 

Sekarang, para ilmuwan mengatakan bahwa karena skenario kiamat terjadi secara begitu reguler, Nemesis tidaklah mungkin jadi penyebab utama karena orbitnya akan mengalami perubahan dalam kurun waktu sebegitu lama. Tapi, ini bukan berarti bahwa Nemesis (yang terletak sekitar satu tahun cahaya dari matahari) tidak akan lagi menyemburkan komet-komet awan Oort-nya ke seantero galaksi kita. Sekarang ini, komet-komet itu sedang menghajar planet-planet lain di luar Bumi. Jadi, karena kiamat terakhir terjadi 11 juta tahun lalu, maka berdasarkan teori ini, Bumi baru akan kiamat pada tahun 16.002.010.

Hidrogen yang terdapat di inti atom matahari hanya sekitar 10% yang ikut dalam reaksi inti atom. dilihat dari kandungan hidrogen dalam matahari, reaksi penggabungan inti atom yang dilakukan matahari dapat terus menghasilkan energi selama 10 miliar tahun. sampai saat ini, proses matahari tersebut telah berjalan 5 miliar tahun, sehinggan kemungkinan besar masih akan berlangsung selama 5 miiar tahun lagi. setelah itu, matahari akan masuk kedalam tahap perubahan yang radikal, akhirnya akan kehaisan energi, dan lama-kelamaan cahayanya di alam semesta akan hilang. Fenomena ini mungkin yang mungkin dinamakan dengan alih jabatan dari matahari sekarang dengan matahari yang masih embrio tersebut di atas. kenyataan di atas jika dikaitkan dengan salah satu keyakinan sebuah sekte dalam islam, sangatlah relevan, menurut faham tersebut bahwa Nabi Adam yang diturunkan ke dunia ini adalah Nabi Adam yang ke 9 kalinya, artinya dunia ini sudah 8 kali kiamat. 
Wallahu A'lam bish shawab. 
semoga bermanfaat


Referensi saya dapatkan dari  : 1, 2, 3, 4, 

8 komentar:

  1. Kunjungan balik. Waw, besar sekali bakal bintangnya. Sepertinya kiamat emang sudah dekat mas;

    BalasHapus
  2. maaf saya bonceng Masbro dibelakang tadi,tapi ketinggalan pas di tengah jalan :((

    Hem harus waspada nih...

    BalasHapus
  3. ini baru calon bintang aja besarnya minta ampun, apalagi kalau uda jadi bintang beneran,,, wah bisa kacau nih tata surya kita,,,,

    BalasHapus
  4. @all: iya ya,, tapi mau gimana lagi, pasrah aja deh

    BalasHapus
  5. ;)Salam kenal bos. Ternyata di sini gudangnya artikel menarik yang menambah wawasan. Blog informatif. Keren!

    BalasHapus
  6. belajar mengenai bintang dilangit ni tempatnya thanku banyak infonya dan kunjungannya ditempat saya

    BalasHapus
  7. @ivan: Salam knal juga sob, ah ini cuma racikan dari berbagai referensi...

    @mas samsul: oke mas sama2

    BalasHapus
  8. ada prediksinya tokh.. luar biasa :(

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan komentar, kritik ataupun saran anda disini dengan sopan.. Terima Kasih atas kunjungan anda..